Our News

Sciencewerke News

FBS (Fetal Bovine Serum): “gold standard” medium untuk penelitian kultur sel dan terapi sel

Keyword : Fetal Bovine Serum, Fetal Bovine Serum Penelitian kultur sel

Sampai saat ini, FBS (Fetal Bovine Serum) adalah suplemen serum yang paling banyak digunakan untuk kultur sel eukariotik secara in vitro. Diperkirakan bahwa produksi dunia tahunan sekitar 500.000 L FBS, yang setara dengan lebih dari satu juta janin sapi per tahun. Umumnya, FBS dihasilkan dari darah yang diambil dari janin sapi dan diperoleh dari sapi bunting yang dikirim rumah pemotongan hewan. Janin yang berumur sekitar 6 bulan dalam kandungan diproses di rumah potong hewan dan darah janin dikumpulkan dalam kondisi aseptik, proses biasanya dilakukan dengan menusuk jantung. Darah didinginkan dan dibiarkan menggumpal kemudian serum dipisahkan dari gumpalan fibrin dan sel darah merah dengan sentrifugasi (Gambar 1). Dengan cara demikian, FBS dapat diproduksi dalam jumlah yang relatif besar dan setelah melalui proses uji kualitas (quality control) serum dapat didistribusikan secara komersial.

Baca Juga: Droplet Digital PCR untuk Autentikasi Halal

Karena produksinya yang relatif mudah dan kandungan faktor pertumbuhan yang kaya, FBS menjadi “suplemen kultur sel yang dapat diaplikasikan secara universal untuk stimulasi proses proliferasi sel dan produksi biologis”. Keuntungan lain dalam penggunaan FBS dalam kultur sel adalah (i) efektif pada sebagian besar jenis sel manusia dan hewan; (ii) FBS dapat diimplementasikan di banyak protokol kultur sel, misalnya untuk sel primary, cell line atau sel punca (stem cell); (iii) FBS kaya akan faktor pertumbuhan dan hormon yang merangsang proliferasi dan proses pemeliharaan sel; dan (iv) FBS dapat memfasilitasi proses diferensiasi sel punca mesenchymal (MSC) misalnya, FBS dapat ditambahkan dalam medium diferensiasi untuk membentuk osteogenik, adipogenik, dan chondrogenik.

Di sisi lain, FBS juga memiliki sejumlah kelemahan diantaranya: (i) Banyak senyawa FBS belum teridentifikasi dan untuk zat yang sudah teridentifikasi, fungsi untuk sel kultur masih belum jelas. (ii) Stabilitas produksi setiap batch FBS dapat terjadi variabilitas lot-to-lot yang signifikan sehingga diperlukan proses pra-pengujian setiap batch. (iii) Kandungan endotoksin FBS yang tinggi juga dapat menimbulkan isu keamanan bagi sel dan peneliti. (iv) FBS dapat menyebabkan respon imunologi terhadap antigen serum. Misalnya terdapat indikasi yang menunjukkan bahwa FBS yang digunakan untuk memperbanyak sel punca mesenchymal MSC dapat menimbulkan respon imun pada pasien baik pada pemberian pertama dan khususnya jika pemberian berulang dilakukan. (v) FBS juga merupakan sumber kontaminan mikroba yang potensial, seperti jamur, bakteri, virus atau mikroorganisme lain. Virus pada sapi yang perlu diwaspadai adalah bovine spongiform encephalopathy sehingga perlu dipastikan terdapat BSE free statement dari produsen FBS. Meskipun bovine spongiform encephalopathy saat ini bukan merupakan ancaman secara umum, bahaya infeksi tetap ada.

FBS dan terapi sel

Pada aplikasi terapi sel, misalnya FBS yang digunakan untuk perbanyakan sel dengan tujuan klinis, harus terbebas dari serum hewan apapun pada produk akhir. Jadi harus dilakukan proses translasi dari pra-klinis ke tujuan klinis. Protokol berbasis FBS yang telah diterapkan untuk menumbuhkan sel dalam riset dan pra-klinis harus dimodifikasi sedemikian rupa sehingga kandungan FBS pada produk akhir tidak ada (serum free) dan biasanya proses ini memakan waktu. Beberapa lab sudah menerapkan serum free medium pada proses perbanyakan sel untuk terapi misalnya menggunakan human platelet lysate (hPL) atau serum free medium komersial seperti Mesencult dari Stemcell Technologies.

Baca Juga: oKtopure Sistem Ekstraksi Asam Nukleat Otomatis Sampel Daun Biji dan Ternak

Isu lain yang menjadi pertimbangan dalam menggunakan FBS adalah metode yang digunakan untuk pengambilan darah dari janin sapi telah menimbulkan kekhawatiran kesejahteraan hewan. Seperti disebutkan di atas, janin mungkin tersiksa oleh rasa sakit dan ketidaknyamanan yang membuat proses pengambilan darah janin saat ini ditentang oleh aktivis pecinta hewan. Ada beberapa upaya untuk meminimalkan penderitaan hewan, seperti memastikan bahwa anak sapi tidak sadarkan diri selama tusukan jantung dan pengambilan darah, tetapi tetap menimbulkan kehawatiran. Walaupun demikian, terlepas dari kerugian ini, penggunaan FBS masih dapat ditoleransi setidaknya dalam uji klinis fase I namun penggunaannya harus diatur secara ketat dalam pengobatan dan terapi.

*) disarikan dari berbagai sumber


Penulis : Ahmad Furqoni, M.Si
Editor : Agung Nurfaizal

Mari Terhubung dengan Kami

Phone : 021 5366 7591
Email : [email protected]
WhatsApp : 0855 1288 801

Kunjungi media sosial Offical Sciencewerke:
Instagram: https://www.instagram.com/sciencewerke_id/
Linkedin: https://www.linkedin.com/company/pt-sciencewerke/

  • Back  
  • Top