Sensitifitas Rapid Test Naik Hingga 20X dengan 150 nm Gold Nanoshell
Teknologi lateral flow assay (LFA) atau biasa disebut dengan Rapid Diagnostic Test merupakan
teknologi yang berbasis kertas (papes-based paltform) yang dapat digunakan untuk mendeteksi
analit dalam suatu sampel kompleks. Sample diletakkan dalam test device dan hasilnya akan muncul
dalam waktu 5 - 30 menit. Teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi secara cepat kandungan
antibodi, antigen, asam nukleat, dan analit lainnya dalam sampel. Lateral Flow Assay Device
merupakan perangkat pengujian diagnostik yang mudah digunakan, portable, dapat dilakukan secara
mandiri, cepat, dan murah. Perangkat uji rapid test dapat disimpan pada suhu ruang dalam jangka
waktu yang lama, tidak memerlukan pemrosesan sampel terlebih dahulu, dan memberikan hasil
diagnose tanpa pemrosesan sampel atau alat tambahan, menjadikan teknologi ini sangat idel untuk
point-of-care dan field-based diagnostics.
Konfigurasi pengujian LFA yang paling umum menggunakan colloidal gold nanospheres yang
dapat menghasilkan sinyal kolorimetrik yang dapat dilihat langsung sinyalnya tanpa menggunakan
alat pembacaan khusus. Sinyal kolorimetrik inilah yang muncul dan terlihat pada garis test line dan
control line (Gambar 1)
Gambar 1. Contoh device lateral flow assay menunjukkan hasil positif yang ditandai oleh munculnya
sinyal kolorimetrik pada garis T (test line) dan C (control line)
Garis pada test line (T) menunjukkan adanya target analit dalam sampel dab garis pada
control line (C) menunjukkan validitas dari device yang digunakan. Warna merah muncul dari
penyerapan cahaya hijau dan biru oleh nanopartikel emas. Karena sifat optik nanopartikel emas
bergantung pada ukuran dan bentuk, sensitivitas pengujian dibatasi oleh intensitas sinyal dari
partikel reporter kecil (biasanya berdiameter 40 nm). Sensitivitas deteksi analit sangat penting. Jika
sensitifitas device LFA tidak mampu mendeteksi analit pada sampel, maka tentu tidak akan laku
terjual di pasaran.
Salah satu tipe nanopartikel yang umum digunakan dalam pembuatan rapid test device adalah
nanopartikel emas atau biasa juga disebut koloid emas. Nanopartikel emas memiliki sifat optik yang
unik yang menjadikannya sebagai penyerap cahaya yang kuat. Jenis nanopartikel emas yang banyak
digunakan berukuran 40 nm yang memiliki peak absorbansi pada panjang gelombang ~520 nm,
nanopartikel emas ini menghasilkan warna ruby red pada test line dan control line. Permukaan
nanopartikel emas secara natural memiliki kemampuan afinitas terhadap antibodi ataupun protein
lainnya, sehingga memudahkan untuk melakukan konjugasi antibodi atau protein dengan
nanopartikel emas hanya dengan proses pencampuran atau memanfaatkan affinity ligand. Selain
nanopartikel emas dengan ukuran 40 nm, ada beberapa ukuran dan bentuk nanoprtikel lainnya yang
digunakan sebagai pewarna dalam pembuatan device lateral flow assay, seperti ukuran 60, 80, dan
100 nm.
Salah perusahaan pembuat nanopartikel yang berbasis di USA, NanoComposix berhasil
membuat nanopartikel emas yg memiliki kemampuan untuk meningkatkan sensitivitas uji hingga 6
sampai 20 kali lipat dibandingkan dengan nanopartikel emas 40 nm, nanopartikel tersebut disebut
dengan “Gold Nanoshell”. BioReady 150 nm gold nanoshell merupakan nanopartikel reporter
plasmonik yang terdiri dari inti silika 120 nm yang dilapisi dengan cangkang emas tipis (12-18 nm)
(Gambar 2). Bagian dalam 2 embra mengurangi kerapatan partikel 2 embrane terhadap nanopartikel
emas padat, memungkinkan flowrate yang lebih baik melalui 2 embrane lateral flow dibandingkan
dengan gold nanosphere 150 nm.
Gambar 2. (A) Skematik bentuk gold nanoshell dengan inti silika yg dilapisi emas dan (B) hasil pengujian
dengan transmission electron microscopy (TEM) pada proses fabrikasi gold nanoshell
Gold nanoshells memiliki nilai extinction cross section yg besar ( menghasilkan warna yang
sangat pekat) yang bersumber dari diameter dari inti silica dan ketebal dari cangkang nanopartikel
emas. Nilai peak extinction nya 35x lebih besar dibandingkan nanopartikel emas 40 nm yang
berbentuk spherical (bulat penuh) (Gambar 3).
Gambar 3. (A) Gold nanoshell menyerap cahaya lebih banyak per partikel dibandingkan nanopartikel emas 40
nm dan (B) nanopartikel emas 40 nm (kiri) dan gold nanoshell 150 nm (kanan) dengan konsentrasi yg sama.
Karena gold nanoshell memiliki nilai particle extinction cross section yang lebih besar dari
nanopartikel emas 40 nm, tidak mebutuhkan banyak partikel terikat untuk bisa menghasilkan sinyal
yang dapat terdeteksi pada rapid test. Hal ini berarti, sensitivitas dari device yang menggunakan gold
nanoshell sebagai pewarna konjugatnya lebih baik dibandingkan dengan device yang menggunakan
nanopartikel emas 40 nm. Karena ini sama-sama nanopartikel emas, proses konjugasinya dengan
antibodi atau protein lainnya juga tidak jauh berbeda dengan cara konjugasi pada nanopartikel emas
biasa dengan sedikit modifikasi saja. Warna yg terlihat pada test line dan control line pada device
yang menggunakan nanopartikel emas 40 nm adalah merah bata atau ruby red, sedangkan pada
device yang menggunakan gold nanoshell 150 nm berwarna hijau kehitaman, seperti yang terlihat
pada Gambar 4 di bawah ini yang menunjukkan peningkatan sensitifitas hingga 20x pada pengujian
hormone dengan rapid test device. Device yang menggunakan gold nanoshell 150 nm mampu
mendeteksi target hormone hingga 0.16 UI/L.
Gambar 4. Gold nanoshell 150 nm menunjukkan peningkatan sensitivitas uji hingga 20x dibandingkan gold
nanoparticle 40 nm pada pengujian hormon
Contoh lain dari aplikasi gold nanoshell ini dapat dilihat pada pengujian Troponin I, yang
merupakan cardiac marker pada manuasia. Limid deteksi device yang menggunakan gold
nanoparticle 40 nm adalah 0.5 ng/mL, sedangkan device yang menggunakan gold nanoshell 150 nm
adalah 0.05 ng/mL, atau dengan kata lain sensitivitasnya naik hingga 10x (Gambar 5).
Gambar 4. Hasil pengujian Troponin I dengan gold nanoshell 150 nm dan gold nanoparticle 40 nm
Berikut adalah beberapa contoh studi kasus lainnya yang menggunakan gold nanoshell sebagai
reporter pada lateral flow assay devicenya.