Our News

Sciencewerke News

Stop Penularan TBC dengan deteksi berbasis Real-time PCR

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang disebabkan adanya Mycobacterium tuberculosis. TBC menyerang paru paru pada pasien dan juga beberapa bagian tubuh seperti ginjal, tulang belakang dan otak. Indonesia menempati urutan ketiga di dunia dengan kasus terbesar diperkirakan sebanyak 824.000 kasus dengan 430.677 kasus atau sekitar 52% yang belum terdeteksi. Permasalahan lain adalah sulitnya membedakan antara TB dengan nontuberculous mycobacteria yang memiliki gejala yang mirip. Baik TB dan NTM akan memiliki morfologi yang sama pada media bakteri tahan asam. Deteksi TB berbasis Real-time PCR dibutuhkan untuk membedakan kedua jenis bakteri secara spesifik.

Penularan TBC serta gejalanya
TBC menular melalui droplet antara orang yang terinfeksi dengan orang yang sehat melalui bersin ataupun batuk. Orang yang tertular akan memiliki gejala batuk dengan durasi lebih dari 3 minggu yang disertai dahak ataupun darah, disertai demam, nyeri dada, dan berkeringat di malam hari.

Baca Juga: EvaGreen® Dye: Pewarna Ramah Lingkungan yang dapat Meningkatkan Sensitivitas Reaksi pada Aplikasi qPCR

Pencegahan TBC
TBC dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat seperti menggunakan masker disaat berkerumunan serta menghindari kontak dengan orang yang sakit. Pengobatan yang tuntas bagi penderita TB juga dapat menekan kasus TB di Indonesia, disertai dengan skrining TB bagi pasien yang bergejala.

Deteksi TBC dengan Real-time PCR
Real-time PCR merupakan salah satu metode NAAT (Nucleic acid amplification test) yang dapat digunakan untuk mendeteksi pathogen seperti virus dan bakteri dengan mengamplifikasi asam nukleat pada pathogen dengan sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi. Dengan menggunakan primer spesifik, DNA pathogen diamplifikasi dan menghasilkan grafik Ct value. AnyplexTM MTB/NTMe Real-time Detection merupakan kit in vitro diagnostik yang dapat digunakan untuk mendeteksi Mycobacterium tuberculosis (MTB) dan nontuberculous mycobacteria (NTM).

Baca Juga: Mengenal Preparasi Sel Punca “Stem Cell” Untuk Riset dan Terapi
Faktanya, pasien dengan gejala TB juga dapat disebabkan oleh mycobacteria jenis lain atau diisebut NTM. Dengan menggunakan produk ini klinisi dapat dengan mudah dalam mengidentifikasi penyebab penyakit serta melakukan tindakan yang tepat untuk pengobatan berikutnya. AnyplexTM MTB/NTMe Real-time Detection hadir dikemas dalam 100 reaksi dan sudah termasuk kit ekstraksi di dalam kemasan. Memudahkan kamu mendiagnosis pasien dengan cepat dengan running time 3 jam (Ekstraksi hingga PCR) dan jumlah sample per run 94 sample.



AnyplexTM MTB/NTMe Real-time Detection: Klik Disini Sekarang
Penulis: Swara Yudhasasmita
Editor: Agung Nurfaizal

Referensi:
https://tbindonesia.or.id/
https://www.cdc.gov/tb/topic/basics/tbprevention.html
https://www.alodokter.com/tuberkulosis

Mari Terhubung dengan Kami

Phone : 021 5366 7591
Email : [email protected]
WhatsApp : 0855 1288 801

Kunjungi media sosial kami dan blog Offical Sciencewerke:
Instagram: https://www.instagram.com/sciencewerke_id/
Linkedin: https://www.linkedin.com/company/pt-sciencewerke/

  • Back  
  • Top