Revolusi Kontrol Kualitas Sel dengan Optical Genome Mapping
Menjaga integritas dan stabilitas genom pada sel adalah hal yang sangat penting,
terutama di bidang terapi sel, penelitian, dan produksi. Metode sitogenetik tradisional, meskipun
berguna, sering menghadapi tantangan seperti keterbatasan resolusi, waktu pemrosesan (TAT)
yang lama, dan masalah skalabilitas. Namun, dengan hadirnya Optical Genome Mapping
(OGM) melalui Sistem Bionano Saphyr®, era baru dalam analisis genom telah dimulai.
OGM menawarkan analisis varian struktural (structural variants - SV) dan
varian jumlah salinan (copy number variants - CNV) di seluruh genom, yang mengubah
lanskap kontrol kualitas (QC) untuk lini sel (cell line) . Metode ini mendeteksi kelainan
genom seperti delesi, duplikasi, translokasi, dan inversi dengan resolusi lebih tinggi
dibandingkan teknik konvensional. Rata-rata waktu pemrosesan untuk hasil telah meningkat
secara drastis, dengan analisis selesai dalam waktu kurang dari satu minggu, dibandingkan
dengan dua minggu atau lebih yang dibutuhkan oleh metode tradisional.
Keunggulan Dibandingkan Teknik Tradisional
Jika dibandingkan dengan metode konvensional seperti kariotipe dan analisis mikroarray
kromosom, OGM menawarkan beberapa keunggulan yang jelas:
Resolusi: OGM mencapai resolusi yang lebih tinggi, mendeteksi variasi sekecil 500 base
pairs, dibandingkan dengan 5-10 megabase pairs (Mbp) yang terdeteksi oleh kariotipe.
Skalabilitas dan Kecepatan: Sistem Bionano Saphyr® menawarkan platform lengkap
dari sampel hingga hasil, memudahkan pelaksanaan di dalam laboratorium dan
peningkatan skala sesuai kebutuhan.
Selain itu, organisasi yang telah menerapkan OGM melaporkan peningkatan yang
signifikan. Misalnya, bit.bio, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Inggris,
mengadopsi OGM untuk kontrol kualitas sitogenetik sel punca pluripoten terinduksi (iPSC),
yang menghasilkan pengurangan waktu pemrosesan dari lima minggu menjadi hanya satu
minggu. Penggunaan OGM juga meningkatkan kualitas data varian struktural dan menurunkan
biaya per sampel.
Beberapa institusi telah menunjukkan manfaat OGM dalam berbagai aplikasi:
CiRA Foundation (Jepang): OGM berhasil mengidentifikasi translokasi kromosom dan
inversi yang tidak terduga selama eksperimen pengeditan gen CRISPR-Cas9 pada
subklon iPSC, yang tidak terdeteksi oleh metode tradisional.
Oklahoma Medical Research Foundation (AS): Peneliti menggunakan OGM untuk
menganalisis efek kultur sel yang lama pada lini iPSC. Mereka mendeteksi perubahan
genom yang signifikan, seperti delesi dan translokasi, yang memberikan pemahaman
yang lebih mendalam tentang penuaan sel.
Verve Therapeutics (AS): OGM membantu menilai integritas genom sel hati yang
menjalani pengeditan gen, menunjukkan bahwa tidak ada variasi struktural (SV)
tambahan yang terjadi setelah perawatan, memastikan keamanan dan efektivitas
pendekatan terapeutik.
Standar Baru untuk QC Sel
OGM tidak hanya meningkatkan akurasi analisis genom, tetapi juga menyederhanakan
alur kerja QC. Dengan kemampuan melakukan tes ini secara internal, institusi dapat menikmati
waktu pemrosesan yang lebih cepat, kontrol yang lebih besar atas proses QC mereka, serta
wawasan genomik yang lebih mendalam. Akibatnya, perusahaan dapat mengurangi biaya,
meminimalkan risiko, dan mendapatkan kejelasan yang belum pernah terjadi sebelumnya
mengenai kestabilan genetik dari lini sel mereka.
Seiring dengan meningkatnya permintaan untuk analisis genom yang lebih presisi dan
efisien, Optical Genome Mapping muncul sebagai alat revolusioner untuk kontrol kualitas lini
sel. Dengan hasil yang lebih cepat, resolusi lebih tinggi, dan aplikasi yang lebih luas, OGM siap
menjadi standar baru untuk memastikan stabilitas genom lini sel yang digunakan dalam
penelitian dan terapi.